Saturday, September 21, 2013

Kalimat Majemuk Bertingkat, Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII

1. Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai oleh konjungsi sejak, sewaktu, ketika, setelah, sampai, manakala, dan sebagainya. Contoh:
a. Sejak ayah berangkat, dia belum datang lagi ke sini.
b. Hampir semua penumpang tertidur manakala bus sampai di Kota Bandung.
c. Ia baru kembali ke desa setelah biaya untuk melanjutkan sekolah tidak ada.
2. Kalimat majemuk hubungan syarat, ditandai oleh konjungsi jika, seandainya, andaikan, asalkan, apabila. Contoh:
a. Jika aku lulus nanti, orang tuaku membelikan sepeda motor.
b. Kami akan segera pulang, seandainya kakak tidak datang hari ini.
c. Hatiku bertambah ciut apabila aku teringat bahwa aku yang tertua.
3. Kalimat majemuk hubungan tujuan, ditandai oleh konjungsi agar, supaya, biar. Contoh:
a. Saya sengaja meninggalkan rumah agar adik-adik kami bisa mandiri.
b. Nenekku menceritakan keinginannya supaya aku memiliki kelebihan di bidang agama dari cucu-cucunya yang lain.
c. Saya bekerja sampai malam biar anak saya dapat melanjutkan sekolahnya.
4. Kalimat majemuk hubungan konsesip, ditandai oleh konjungsi walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun. Contoh:
a. Walaupun hatinya sangat sedih, dia tidak pernah menangis di hadapanku.
b. Perjuangan berjalan terus, kendatipun musuh telah menduduki semua kota besar.
c. Siapa pun yang minta, Pak Darmawan selalu bersedia memberikan sumbangan.
5. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, ditandai oleh kata penghubung daripada, ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, alih-alih. Contoh:
a. Daripada menganggur, lebih baik kamu mengolah kebun orang tuamu saja.
b. Pak Bahrum menyayangi semua kemenakannya seperti dia menyayangi anak kandungnya.
6. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, ditandai oleh kata penghubung sebab, karena, oleh karena. Contoh:
a. Pekerjaan di perusahaan itu saya lepaskan, sebab saya sudah memutuskan untuk kuliah kembali.
b. Karena tiga hari tidak masuk sekolah, Andi mendapat peringatan keras dari kepala sekolahnya.
7. Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-sampai, maka. Contoh:
a. Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.
b. Penjelasan diberikan seminggu sekali, sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-tugas mereka dengan teratur.
8. Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan. Contoh:
a. Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
b. Dengan alat seadanya, ia berusaha memperbaiki sepeda yang rusak itu.
9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolah-olah, seakan-akan. Contoh:
a. Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apapun yang terjadi.
b. Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan. Contoh:
a. Pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak.
b. Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.
11. Kalimat majemuk hubungan hasil, ditandai oleh konjungsi makanya. Contoh:
a. Tempat ini licin, makanya kamu jatuh.
b. Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan.
12. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu. Contoh:
a. Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
b. Kebun itu telah dibersihkan ayah, yaitu dengan menangkas dan menebang belukar yang tumbuh di sekitarnya.
13. Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi yang. Contoh:
a. Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah sakit.

b. Istrinya yang datang bersama dia itu, seorang insinyur.

No comments:

Post a Comment

Yuukk marii yang suka komen-komen alias julid, waktu dan tempat dipersilahkan